dalam hidup ini...
terkadang
kita membenci kehadiran orang-orang yang menyusahkan kita;
...
terkadang
kita risau pada saat2 yang tidak menyenangkan atau bende2 yang menghadang;
namun, ketahuilah, semua itu hanyalah soal-soal ujian yang diberikan Tuhan; jika kita mampu menjawab dan mengatasinya dengan baik dan benar, nescaya kita akan lulus dengan kredit yg memuaskan
==========
maka...
tersenyumlah
meski dunia membenci padamu
tersenyumlah
meski duka mendakapmu
tersenyumlah
meski amarah memenuhi dadamu
tersenyumlah
meski tak semua tahu deritamu
tersenyumlah!
niscaya semua akan terasa indah
========
sebab...
= Hidup adalah belajar =
Belajar bersyukur meski tak cukup;
Belajar ikhlas meski tak rela;
Belajar berbahagi meski memerlukan;
Belajar taat meski berat;
Belajar memahami meski tak sehati;
Belajar bersabar meski membebani;
Belajar setia meski tergoda ...
Belajar mencintai meski tak suka
Belajar & teruslah belajar dengan keyakinan sebesar batu karang, tak goyah walau dihempas gelombang realiti kehidupan
==============
FILOSOFI HATI
seorang guru sufi menyuruh muridnya mengambil segelas air dan meletakkan segenggam garam; kemudian menyuruh si murid meminum air dari gelas itu. "Bagaimana rasanya?"
"mAsin sangat, Guru...."
Lalu, sang guru mengajak si murid ke pinggir hutan, kembali menyuruh si murid melakukan hal yang sama; menaburkan segenggam garam, menceduk air danau dengan telapak tangan dan meminumnya. "Bagaimana rasanya?"
"Segar, Guru...."
"Begitulah hatimu, Nak! Jika ruang hatimu sempit menerima realita erti kehidupan, kau akan tersiksa. Sebaliknya, jika engkau melapangkan hatimu, niscaya takkan ada persoalan yang terlalu berat untuk diatasi."
jika engkau memandang kehidupan ini dengan persepsi negatif, hal apa pun akan membuatmu susah;
jika engkau menerima realita apa pun dalam hidupmu dengan persepsi positif, bahkan penderitaan pun akan kau rasa indah
terkadang kita teramat kesal menghadapi sifat egois seseorang ...
pernahkah engkau memancing ikan di sungai atau di laut?
ketika umpan pada mata kailmu ditelan ikan besar, jangan buru-buru engkau tarik jika tali pancingmu halus; bisa-bisa putus, ikan tak jadi kau dapat
tetapi, longgarkan dulu tali pancingmu dan biarkan si ikan kepenatan sendiri;.pada saatnya engkau bisa menarik ikan pancinganmu dengan mudah.
ertinya...
dalam menghadapi orang yang egois, entah suami, isteri, anak-anak, kerabat atau sejawat; bersabarlah, ikuti apa maunya dalam batas yang wajar... pada saatnya engkau akan bisa menundukkan sifat egois orang itu
atau, pernahkah engkau bermain layang-layang?
manakala angin di angkasa bertiup kencang, lepaslah layang-layangmu dengan melonggarkan benang; jika habis sepuntaran, tambah dan sambung dengan puntaran berikutnya, tambah lagi dan lagi ....
pada saatnya angin berhembus stabil, kau pun dapat mengendalikan layang-layang itu sesuai keinginanmu
begitulah; kesabaran tak boleh ada batasnya, kecuali dua hal: tawakkal (+) atau putusasa (-)
No comments:
Post a Comment